Kita semua tahu fakta ini: TikTok dan Instagram merupakan dua media sosial yang banyak digunakan masyarakat beberapa tahun belakangan ini. Dua platform ini juga sering kali digunakan sebagai channel untuk memasarkan produk dalam bentuk konten audiovisual.
Apakah memasarkan produk melalui TikTok maupun Reels ini dapat meningkatkan penjualan? Jawabannya adalah “ya”.
Sebuah survei menunjukkan bahwa 67% pengguna TikTok merasakan keinginan belanja ketika sedang melihat produk di feed mereka. Berkaca dari satu data itu saja, Anda sudah bisa menilai bahwa konten media sosial yang sifatnya audiovisual seperti TikTok dan Reels potensial untuk menyaring pembeli. Bagaimana, Anda ingin mencoba?
TikTok dan Reels Sebagai Platform Social Media Marketing
Berkat TikTok dan Reels, social media marketing kini seakan-akan punya ‘aturan’ baru. Konten visual-only seperti gambar/foto cenderung kurang diminati dibandingkan dengan konten-konten audiovisual.
Sebagai pemilik bisnis, tentunya Anda perlu melihat ini sebagai salah satu bentuk ‘demand’ yang perlu dipenuhi. Maksudnya, jika audiens lebih menggemari bentuk konten audiovisual, akan lebih baik jika Anda mulai membuat konten-konten pemasaran dalam bentuk tersebut.
Lalu, mengapa harus menggunakan TikTok dan Reels? TikTok dan Instagram (pemilik fitur Reels) adalah dua platform yang bisa mewadahi konten-konten audiovisual Anda. Selain itu, dua platform ini merupakan platform yang paling banyak digunakan saat ini.
Masifnya penggunaan TikTok dan Reels sebagai sarana pemasaran juga didorong karena adanya algoritma yang dianggap ‘ramah’ bagi pebisnis kecil.
Dengan algoritma tersebut, audiens bisa melihat berbagai jenis konten tanpa perlu mengikuti akun yang memposting konten tersebut. Viralnya sebuah postingan juga tidak ditentukan oleh jumlah follower yang dimiliki. Jadi, akun yang followers-nya nol pun bisa memiliki views jutaan jika postingannya viral.
Inilah alasan mengapa TikTok dan Reels disebut-sebut mampu membuka peluang bagi pebisnis pemula yang hanya punya sedikit followers.
Dalam salah satu sumber pun disebutkan bahwa di era TikTok dan Reels pebisnis kecil punya keunggulan tersendiri dibandingkan brand besar. Alasannya:
- Brand besar terpatok pada brand guideline dalam pengembangan konten, sedangkan pebisnis kecil tidak.
- Adanya brand guideline justru dapat menghambat brand dalam bereksperimen ketika membuat konten. Alhasil, isi konten jadi kurang fleksibel dan tidak bisa selalu mengikuti tren. Di sisi lain, pebisnis kecil bisa bebas bereksperimen dan berekspresi sesuai tren tanpa perlu terpatok dengan brand guideline tertentu.
Hambatan dalam Membuat Konten Video dalam Social Media Marketing
Bagi pebisnis kecil, membuat konten video merupakan tantangan tersendiri. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:
Tidak terbiasa membuat konten video
Biasanya, pebisnis kecil tidak memiliki social media manager atau content creator yang bekerja untuk mereka. Maka dari itu, agak sulit untuk membuat konten sendiri–apalagi jika belum terbiasa.
Bagi sebagian orang, berbicara di depan kamera tidaklah mudah
Untuk membuat sebuah konten video, tentunya seseorang memerlukan kemampuan berbicara yang baik. Ini juga bisa menjadi salah satu hambatan tersendiri jika mereka sedikit canggung berbicara di hadapan kamera.
Terlalu sibuk mengurus bisnis
Selain dua alasan di atas, pebisnis juga terkadang mengeluhkan tidak ada waktu untuk membuat konten video. Sebagaimana kita ketahui, konten video memang membutuhkan waktu produksi yang lebih lama dibandingkan dengan jenis konten lain.
Tips Memulai Produksi Konten Video untuk Marketing
Nah, jika Anda ingin mulai memproduksi video untuk pemasaran produk melalui TikTok dan Reels, beberapa tips berikut bisa Anda terapkan.
Tentukan platform mana yang ingin Anda coba
Sebelum memulai produksi konten video, akan lebih baik jika Anda menentukan platform mana yang ingin digunakan. TikTok, atau Reels? Hal ini penting sebab tiap platform memiliki ciri khasnya masing-masing.
Setelah menentukan platform mana yang ingin Anda coba, lanjutkan dengan melakukan riset untuk mengetahui seperti apa ciri khas konten video yang sukses viral untuk platform tersebut. Nah, dari situlah Anda bisa memperoleh insight bagaimana membuat video untuk platform tersebut.
Buatlah konsep/script sebelum mulai rekaman
Supaya tidak bingung dengan apa yang mau disampaikan, Anda bisa membuat konsep atau script terlebih dahulu. Pastikan Anda tetap mengingat bahwa baik TikTok maupun Reels memiliki waktu yang terbatas. Artinya, Anda perlu memilih informasi penting apa saja yang perlu disampaikan dengan baik.
Setelah membuat konsep/script, lakukan penilaian: apakah script tersebut cukup untuk durasi video (maksimal) satu menit? Atau mungkin script yang dibuat terlalu sedikit? Jika dirasa terlalu banyak/terlalu sedikit, revisi konsep/script yang ditulis.
Siapkan lighting yang baik
Untuk menghasilkan video yang berkualitas baik, aspek teknis seperti lighting video pun perlu Anda pikirkan. Untuk itu, pertimbangkan untuk berinvestasi di perlengkapan lighting, misalnya seperti ring light dan LED lights.
Voice over: alternatif untuk Anda yang kurang pede berbicara langsung
Kurang percaya diri berbicara langsung di hadapan kamera? Anda bisa memilih untuk menambahkan voice over untuk konten video TikTok/Reels yang dibuat. Anda tidak perlu lagi canggung untuk berbicara di depan kamera.
Share Reels terkini Anda di Instagram Stories dan Facebook
Begitu Reels selesai di-upload, jangan lupa untuk membagikannya di Instagram Stories serta Facebook bisnis Anda (jika ada). Ini dapat membantu meningkatkan views dari Reels yang dibuat. Semakin banyak konten Reels dilihat, semakin tinggi pula kemungkinan brand dan produk Anda dikenal publik.
Manfaatkan ‘cover’ dengan baik
Cover yang dimaksud adalah tampilan thumbnail dari masing-masing konten video. Manfaat dari fitur ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai apa isi konten tersebut. Tidak jarang, isi cover di TikTok maupun Reels bersifat clickbait.
Nah, Anda dapat menggunakan cover untuk memikat para audiens Anda. Ada untungnya juga untuk membuat cover yang bersifat clickbait, namun pastikan konten yang Anda posting bisa mencakup apa yang diklaim dalam cover, ya!
Buat planning konten boleh, tetapi jangan lupa untuk cek tren
Jika Anda ingin mulai mengunggah konten video di TikTok dan/atau Reels, membuat planning konten merupakan hal yang penting. Tujuannya agar Anda tidak bingung lagi untuk menentukan pembahasan apa yang ingin dibuat di TikTok/Reels..
Content planning memang penting, tetapi pastikan untuk tidak lupa mengetahui tren-tren yang sedang ada. Mengikuti tren bisa membantu Anda membuat konten yang ‘kekinian’ dan relate dengan apa yang sedang ada saat ini.
Cek analytics dari platform yang digunakan
Poin-poin dari analytics yang bisa Anda ketahui misalnya seperti reach, impression, profile views, likes, shares, dsb. Dari data tersebut, Anda bisa menentukan analisis kecil-kecilan untuk mengetahui platform yang mana yang sesuai dengan tujuan campaign.
Hal Penting yang Perlu Anda Ingat
Menjadi kreator konten video bukanlah hal yang mudah. Perlu keseriusan agar Anda bisa berhasil menjadikan video sebagai salah satu media pemasaran yang sukses mendatangkan penjualan.
Supaya Anda tetap bersemangat dalam membuat konten, Anda perlu ingat beberapa hal berikut ini:
- Anda adalah kritikus terbesar bagi karya Anda. Terlalu mengkritik konten yang sudah dibuat dapat menyebabkan Anda malas membuat konten lagi ke depannya. Oleh karena itu, jangan selalu menuntut kesempurnaan dari konten yang Anda buat. Apalagi jika Anda masih pemula.
- Video konten Anda mungkin tidak bisa langsung viral hanya dengan sekali, dua kali, atau sepuluh kali unggah. Meski demikian, tetaplah konsisten membuat konten.
- Enjoy the process! Jangan jadikan kegiatan membuat konten sebagai kegiatan yang penuh tekanan. Jika Anda merasa tertekan selama prosesnya, bisa-bisa Anda tidak merasa termotivasi lagi untuk membuat konten.
Nah, itulah tips-tips memulai membuat konten pemasaran untuk TikTok maupun Reels. Semoga informasi di atas bisa membantu Anda untuk mulai menggunakan dua platform tersebut sebagai channel pemasaran, ya!