Tahukah Anda, sekitar 68 persen pengunjung toko online yang meletakkan barang ke keranjang belanja tidak melakukan pembayaran? Ada empat tips untuk mencegah hal itu terjadi. Pertama, hindari mewajibkan pembuatan akun belanja.
Kedua, rancang ulang alur pengisian formulir agar lebih simpel. Ketiga, sertakan testimoni untuk semua produk. Terakhir, berikan jaminan keamanan transaksi secara online di toko Anda.
Nah, untuk mendesainnya, Anda bisa gunakan salah satu dari tujuh cara di bawah ini.
1. Mendesain Proses Checkout Toko Online Terbaik dengan Dreamweaver
Adobe Dreamweaver merupakan software yang bisa digunakan untuk merancang template website dengan bahasa pemrograman default. Karena memiliki tampilan user-friendly, developer web sering menggunakannya.
Selain itu, fitur Dreamweaver tergolong lengkap. Salah satunya adalah fitur pembuatan proses checkout untuk online shop. Berikut langkah-langkahnya.
- Pertama, jalankan program Dreamweaver yang sudah Anda instal. Kemudian, buka menu File, lalu klik Open. Setelah tampilannya terlihat, ambil file templatephp.
- Langkah kedua, jalankan program editor, lalu klik kanan order.php. Kalau sudah, simpan dengan opsi Save As di folder Proyek_Toko menggunakan nama file : order.php.
- Langkah ketiga, Anda harus mengunduh kode HTML Dreamweaver. Setelah itu, letakkan pada template yang sudah diberi tanda.
- Perubahan akan terlihat jika kode sudah menyatu dengan template.
- Berikutnya, buat file tambahan dengan nama selesai.php. File ini adalah terusan formulir checkout. Anda bisa menggunakan template unduhan dari situs tertentu.
- Kalau sudah selesai, lakukan penyimpanan dengan nama filephp. Lalu, tempatkan di folder Proyek_Toko.
- Nantinya, terlihat halaman bukti pemesanan produk. Silakan salin kode yang ada ke halaman HTML. Hasil akhirnya form pemesanan produk.
2. Gunakan MySQL
Anda memahami bahasa program komputer? Kalau iya, MySQL merupakan perangkat lunak terbaik untuk manajemen basis data saat pembuatan online shop.
MySQL memiliki lisensi GNU General Public License. Perangkat lunak ini bisa diunduh gratis melalui situs resminya. Namun, ada juga yang dijual secara komersial untuk kasus tertentu.
Jika ingin membuat checkout dari MySQL, terlebih dahulu siapkan file berisi detail transaksi. Dari mulai jenis barang, jumlahnya, dan total transaksi. Beri nama index.php pada file yang baru Anda buat.
Kemudian, Anda mesti membuat formulir pendaftaran untuk proses pembayaran dari pembeli. Simpan file-nya dengan nama checkout.php. Terakhir, buat file invoice.php untuk tagihannya.
3. Merancang Checkout Melalui Fitur Plugin WordPress
Memakai Ecwid—e-commerce plugin WordPress—merupakan salah satu cara paling praktis dalam membuat halaman checkout. Anda tinggal menggunakan fitur dan template yang tersedia.
Ecwid memfasilitasi pemilik online shop supaya tidak merancang webnya dari awal. Karena itu, fitur utama Ecwid terintegrasi langsung dengan online shop yang sudah ada hanya dalam hitungan menit.
Salah satu fitur utama Ecwid adalah pembuatan proses checkout one page. Plugin e-commerce ini menyediakan sekitar 40 metode pembayaran. Selain itu, fitur checkout dijamin aman karena menggunakan HTTPS.
4. Memanfaatkan Template Shooping Cart dengan Checkout Email
Menggunakan template shopping cart dengan checkout Email merupakan solusi untuk mengurangi pembatalan transaksi pembelian. Supaya user-friendly, Anda bisa mencari layanan checkout mata uang Rupiah.
Beberapa template shopping cart dengan currency rupiah biasanya berbayar. Namun, ada juga yang gratis, seperti blogger template toko online Indonesia di situs Tukang Toko Online.
Script-nya menggunakan SimpleCart. Sementara untuk desain template menggunakan BloggerMint. Meskipun tidak sempurna seperti template CMS berbayar, fitur cukup mumpuni sebagai online shop pemula.
5. Proses Checkout Otomatis dengan WP eCommerce
WP eCommerce—sama seperti Ecwid—adalah plugin WordPress. Desain simpel, tetapi menarik. Kerennya, kode HTML dan CSS di WP eCommerce bisa dimodifikasi.
Dengan begitu, Anda bisa merancang sendiri, konsep halaman shopping cart dan checkout. Untuk membuat checkout, terlebih dahulu lakukan pengaturan payment. Lalu, buka setting checkout.
Jika sudah, ikuti langkah-langkah berikut ini.
- Pada opsi “Force User Registration”, buat pengaturan pengunjung bisa checkout tanpa harus registrasi akun.
- Selanjutnya, di menu Shipping Same as Billing, klik pilihan “Enable same as billing address”.
- Langkah ketiga, pada menu Security and Encryption, klik opsi “Allow site to be used insecurely and unenrypted”.
- Langkah keempat, buka Checkout Form Fields, kemudian pilih formulir untuk halaman checkout.
- Terakhir, klik “Save Changes” jika sudah selesai membuat formulir checkout.
6. Pakai Software PrestaShop
Selain WordPress, PrestaShop juga termasuk fitur open source yang populer. PrestaShop merupakan CMS berbasis PHP MySQL. Basis temanya lebih banyak mengarah ke online shop.
PrestaShop—melalui fitur front Office—menawarkan layanan Google Checkout. Pilihan metode pembayarannya tidak berbatas; Anda pun bisa menggunakan currency rupiah.
Ada juga fitur Shopping Cart yang terintegrasi halaman checkout simpel. Pengunjung bisa memesan, membeli, dan membayar secara mudah dan cepat melalui fitur ini.
7. Menggunakan Fitur CMS Hosting—Opencart
Seperti halnya PrestaShop, OpenCart juga memiliki basis CMS (Content Management System). Fiturnya khusus diaplikasikan untuk penjualan online. Desain CMS tersebut dirancang easy to use dan SEO friendly.
Untuk membuat halaman checkout, Anda bisa mengakses menu Tab Option. Kemudian, pilih Dashboard Admin Full Custom. Di dasbor inilah Anda dapat mendesain proses checkout sesuai keinginan.
Dari mulai akun pelanggan, display produk, penjualan, pengiriman, sampai pembayaran. Ada juga modul dan ekstensi, pilihan currency, bahasa, template, dan pemasaran.
Itulah ulasan singkat tentang cara mendesain proses checkout di website toko online Anda. Raih simpati konsumen dengan proses checkout yang simpel dan mudah; lalu buktikan bagaimana perkembangan bisnis Anda beberapa tahun mendatang.