Mengenal M-Commerce dan Perbedaannya dengan E-Commerce

M-Commerce

Perkembangan dunia digital beberapa tahun terakhir tergolong pesat. Setiap hari, selalu ada suguhan teknologi baru yang memengaruhi semua aspek kehidupan. Salah satu contohnya adalah perubahan pola jual beli di tengah masyarakat. Semula harus bertatap muka, kini transaksinya bisa dilakukan secara online.

Model transaksi tersebut memudahkan konsumen untuk berbelanja tanpa harus keluar rumah. Sampai saat ini, setidaknya ada dua tren yang berkembang, yaitu m-commerce dan e-commerce. Berikut pembahasan lengkap mengenai kedua hal tersebut.

Perbedaan M-Commerce dan E-Commerce

M-Commerce
Sumber : Indiekraf

E-commerce meliputi semua transaksi komersial yang dilakukan secara online melalui desktop maupun mobile. Sementara m-commerce hanya mencakup transaksi melalui perangkat portabel, seperti smartphone dan tablet. Biasanya, m-commerce menyediakan aplikasi khusus untuk bertransaksi. Jadi, m-commerce merupakan subkategori dari e-commerce.

Kendati demikian, setiap transaksi e-commerce yang dilakukan melalui smartphone tetap dikelompokkan sebagai m-commerce. Sebagai contoh, Anda melihat website merek pakaian melalui browser di smartphone. Berarti aktivitas tersebut dikategorikan sebagai m-commerce.

Perbedaan  e-commerce dan m-commerce juga terletak pada jangkauannya. Jika e-commerce, jangkauannya terbatas karena tidak memiliki push notification seperti m-commerce. Selain itu, m-commerce memiliki fitur pelacakan lokasi terkini. Sebaliknya, e-commerce menggunakan perangkat personal computer yang tidak dapat dibawa sehingga sulit dideteksi lokasi terkini penggunanya.

Keuntungan M-Commerce

M-Commerce
Sumber : Bisniz

Dibandingkan e-commerce, m-commerce lebih unggul. Berikut ini keunggulan m-commerce.

Mobilitas

Dengan menggunakan m-commerce, pengguna dapat melakukan pembelian ketika melakukan perjalanan. Mereka tidak membutuhkan desktop maupun laptop untuk bertransaksi. Satu-satunya perangkat yang diperlukan hanya smartphone terhubung internet.

M-commerce juga memberikan keuntungan ketika Anda berada di dalam toko. Alih-alih mengandalkan kartu debit untuk membayar, Anda bisa memanfaatkan dompet digital. Beberapa contoh dompet digital yang dapat digunakan, yakni Samsung Pay dan Apple Pay.

Memberikan Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik

Apakah Anda memiliki pengalaman buruk saat bertransaksi melalui e-commerce? Pengalaman buruk tersebut tentunya menciptakan penilaian kurang baik terhadap situs web yang dikunjungi. Hal itu juga terjadi pada 57 persen pelanggan dengan pengalaman serupa. Oleh karenanya, banyak pelanggan beralih dari e-commerce ke m-commerce.

Fenomena tersebut tentu menjadi peluang bagi Anda yang hanya memiliki m-commerce. Pasalnya, menurut riset di Amerika Serikat, sekitar 15 persen orang dewasa hanya memanfaatkan perangkat seluler sebagai alat untuk bertransaksi. Persentase ini belum mencakup seluruh dunia, tetapi cukup memberikan gambaran bagi retail untuk menggunakan strategi m-commerce.

Namun, Anda harus hati-hati dalam menyediakan fitur m-commerce karena sebagian pelanggan pernah melaporkan pengalaman buruk. Hal itu dilakukan ketika mencari dukungan di perangkat seluler.

Keamanan

Mobile commerce mempunyai sistem keamanan lebih baik daripada e-commerce. Jadi, pengguna tidak perlu lagi menggunakan kartu saat bertransaksi. Selama ini, mengandalkan kartu untuk bertransaksi justru rentan terhadap pencurian atau penipuan.

Sebaliknya, jika menggunakan m-commerce, pengguna mendapatkan keamanan berupa:

  • autentikasi dua faktor;
  • autentikasi multi-faktor;
  • dan autentikasi biometrik.

Menjangkau Lebih Banyak Pembeli di Omnichannel

Beragam saluran pemasaran yang sekarang tersedia makin memperkaya strategi penjualan produk dan jasa. Pebisnis dapat memilih saluran pemasaran berupa media sosial, aplikasi mobile, maupun Email untuk mempromosikan produknya.

Dengan banyaknya saluran pemasaran, konsumen terpapar berbagai jenis konten setiap hari. Bahkan, beberapa saluran mempromosikan produk secara intensif. Jika pengguna harus membuka banyak channel, tentu merepotkan dan membutuhkan waktu lama.

Oleh karenanya, sebagian pengguna ponsel pintar menggabungkan penelusuran berbagai channel melalui satu saluran saja.  Dengan demikian, pencarian produk dan jasa dapat dilakukan dari satu aplikasi yang memadukan perdagangan fisik dan titik kontak seluler sebelum pembelian.

M-Commerce Menarik Lebih Banyak Konsumen Repeat Order

Banyak konsumen belanja di toko fisik berubah pikiran tentang produk yang dilihatnya. Sebagian dari mereka memilih meninggalkan produk atau pergi dari toko tersebut. Namun, pada m-commerce, Anda bisa menarik mereka dengan konten. Bentuk konten bisa berupa artikel, iklan, atau testimoni pemasaran. Hal-hal ini mungkin mendorong konsumen untuk kembali ke toko Anda.

Membuat konsumen kembali ke toko Anda juga bisa dengan cara menaikkan promosi produk yang pernah mereka beli. Anda pun dapat memasarkan ulang item yang belum check out dari keranjang belanja. Hasil akhirnya, aplikasi m-commerce bisa memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi atau produk khusus kepada konsumen.

Contoh Mobile Commerce

M-Commerce
Sumber : Dreamhost

Apakah Anda sedang cara agar merek retail dapat mengoptimalkan m-commerce di tahun 2023 dan seterusnya? Beberapa contoh brand yang memaksimalkan strategi m-commerce berikut ini bisa dijadikan referensi.

Emma Bridgewater

Emma Bridgewater merupakan merek yang memproduksi desain tembikar klasik khas Inggris sejak tahun 1985. Merek ini terkenal dengan produk berpola pink hearts, union jack, dan polkadot.

Untuk mengembangkan merek, Emma Bridgewater meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menyediakan aplikasi seluler. Mulai dari tata letak halaman hingga pembayaran di aplikasi tersebut disederhanakan.

Hasilnya, Emma Bridgewater mampu menjangkau lebih banyak pengguna seluler untuk menjadi konsumennya. Peningkatan konsumen Emma Bridgewater mencapai 32 persen dengan kontribusi pendapatan hingga 13 persen. Tentu saja perubahan tersebut menambah penghasilan harian Emma Bridgewater, yakni sebesar £190,000.

MVMT

MVMT merupakan merek jam tangan pria dan wanita yang dijual dengan harga fantastis. Kini, belanja jam tangan MVMT lebih mudah karena sudah memiliki m-commerce sendiri. Aplikasi tersebut dirilis bersamaan dengan toko Facebook di tahun 2014. Ketika itu, omzet MVMT meningkat signifikan hingga 60% dalam semalam.

Strategi awal, MVMT ingin memudahkan langkah pembelian dengan memotong jalur pembelian langsung ke jejaring sosial rekomendasinya. Namun, MVMT tidak bisa mencapai tujuan tersebut tanpa menggunakan m-commerce untuk beriklan.

Olipop

Olipop merupakan salah satu merek CPG yang menjual soda lewat toko DTC miliknya. Merek ini memaksimalkan situs web untuk pelanggannya. Menurut manajer e-commerce Olipop, sangat mudah menavigasi pelanggan untuk membeli produk melalui m-commerce.

Jika masuk ke etalase m-commerce Olipop, Anda akan melihat tombol “Belanja Sekarang” dalam ukuran besar. Kemudian, aplikasi tersebut memberikan tiga penawaran untuk pengunjung, yakni membeli produk, berlangganan, dan konten blog.

Prediksi Mobile Commerce di Tahun 2023 dan Seterusnya

M-Commerce
Sumber : Bisniz

Sampai tahun 2022, m-commerce masih diandalkan oleh konsumen untuk berbelanja kapan saja dari berbagai tempat. Jika melihat tren, Indonesia termasuk negara dengan pengguna e-commerce terbesar—yang di dalamnya terdapat pengguna m-commerce. Prediksinya, tahun 2023 dan seterusnya, m-commerce akan terus tumbuh.

Hal itu dibuktikan dengan riset yang dilakukan mulai tahun 2017. Ketika itu, data menunjukkan ada 139 juta jiwa yang menggunakan e-commerce. Kemudian, jumlah meningkat lagi hingga 10,8 persen di tahun 2021.

Peningkatan juga diperkirakan terjadi signifikan di tahun 2023. Proyeksinya mencapai 75,3 persen dari total populasi pasar. Sementara itu, pendapatan sektor e-commerce tertinggi bersumber dari kategori fesyen. Tahun 2023, pendapatan dari sektor ini diprediksi mencapai $11,7 miliar.

 

Demikian sekilas ulasan tentang perbedaan m-commerce dan e-commerce, keuntungan, contoh, serta prediksinya di tahun 2023 dan seterusnya. Kemajuan teknologi adalah hal yang pasti terjadi di masa depan. Karena itu, mulailah persiapkan diri Anda sejak sekarang dengan membangun strategi pemasaran secara digital.